HUJAN, MIE AYAM, GAJIAN DAN PERUBAHAN

Dear penduduk…
Assalaamu ‘alaikum

Seperti biasa, jadwal hari Selasa adalah bertemu dengan salah satu teman yang bekerja di salah satu lembaga mikro keuangan dengan label syariah (gini-gini saya mah orangnya nyar’i) *huekkkk….

Dan kebetulan-nya lagi adalah kami janjian di jam-jam mendekati makan siang. So, rencananya setelah pertemuan itu saya akan beli mie ayam ceker di salah satu warung mie ayam langgananku…. Hmmm… Nyummi…..

Pertemuan berlangsung hangat. Maklumlah, selain sudah beberapa minggu tidak bertemu sahabatku itu, kali ini ada perbincangan khusus yang menyangkut eksistensi kewibawaan dan kegagahan saya di alam maya pada. *apa pula itu

Namun malang tak dapat ditolak, jablay tak dapat diraih. Ketika niat sudah kuat untuk membeli mie ayam ceker yang nizzzmat itu, tiba-tiba saja cuaca mendung. Cuaca dilangit sana, dan cuaca dihati sini.

Cuaca di langit sana berhubungan dengan hujan yang sepertinya sebentar lagi datang. Cuaca dihati sini berhubungan dengan isi dompet yang belum terisi alias belum digaji di bulan ini. *arghh lemasnya anuku….



Dan benar saja, hujan turun dengan lebatnya… Dan rencana makan mie ayam-pun bubar bersama iringan-iringan ayam yang masuk ke kandang sapi.

Jujur saja sih, faktor utamanya adalah karena belum gajian. Kalu hujan mah bisa kita atasi dengan cara memakai payung yang berwarna-warni. *motoran pakai payung? Sarimin kaleeee

Kecewakah saya? Rada kecewa sih. Tapi kan so mas go-on. Dan pada setiap kejadian pastilah ada hikmah didalamnya. Salah satu hikmah yang bisa saya petik adalah bahwa hidup hanyalah sederetan rencana. Apakah sederetan rencana itu akan terjadi atau tidak, semua tergantung Tangan Tuhan. Dan bukan hanya itu saja. Ketika saya dan teman saya sampai di tempat kerja, sudah ada makan siang disana. Nah lho… aseloleh khan? ๐Ÿ™‚

Yupz, hidup hanyalah rangkaian rencana. Dulu saya berencana menikahi si Juminten (bukan nama sebenarnya), namun akhirnya tidak jadi. Dulu saya berencana kuliah mengambil jurusan manajemen, eh malah tersesat pada jurusan teknik komputer. Dulu saya berencana kerja di rumah (bisnis online), eh sekarang masih bergumul dengan dunia kerja offline. Dulu saya berencana…. Dulu saya berencana… ba… bi… bu…. Ya, hidup hanyalah sederetan rencana.

Tapi bukan berarti kita menyerah tidak melakukan apa-apa…. Tidak akan terjadi perubahan kalau kita tidak melakukan perubahan itu sendiri. Contohnya saya. Dulu saya ganteng, sekarang makin ganteng saja. itu karena saya berusaha konsisten untuk menjaga kegantengan saya. *salto



Nah, bagaimana dengan Anda wahai pemirsah? Apakah Anda sudah melakukan perubahan di tahun monyet api ini? Sudah mas… Saya jadi monyetnya!  *Halah

Sekian cerita perihal hujan, mie ayam, gajian dan perubahan. Semoga siang ini banjir hadiah… Matur tengkyu…

Wassalaam


11 comments found

  1. Wah, selalu ada hikmah di balik semua rencana yang tertunda bahkan yang tidak terlaksana. Manusia hanya bisa merencanakan tapi Tuhan yang menentukan.

    Kalau saya sih untuk tahun monyet api ini bukan melakukan perubahan tapi perbaikan, eh sama aja yak? perubahan menjadi lebih baik(?) hueheue. Semangat !

  2. Sebelumnya… jangan panggil saya dengan sebutan pak.. Karena 20 tahun yang lalu saya masih sangat muda… paham nak? xixixixiixixixx

    Nah itu dia nak ๐Ÿ™‚
    Selalu ada hikmah dibalik layar tancap! eh…
    Yang penting rasa syukur jgn sampe hilang… Kalau kecewa menurut saya sih nggak papa…. namanya juga manusia.. tapi kecewanya ya jangan lama2… ntar ndak jadi kawin…
    *apa hubungan-nya yah sama pedagang sapi… mbuehheee

  3. Dan gebetan yang menakutkan… eh!

    Pokoke sing penting USAHA alias ikhtiyar… ya nggak bu ustadz???? hehhe…

    Iya… tapi mulai tadi saya udah pindah kerjaan… jadi makan2 di kantor yang sudah 11 tahun aku bekerja disana tinggal kenangan sahaja…
    ๐Ÿ™‚

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.