TENTANG JOMBLO
Bicara masalah jomblo pas malam Minggu seperti ini memang indehoy dan aseloleh sekalee π Jujur, sebagai manusia yang rajin, terampil, dan gembira, saya tidak begitu memikirkan nasib kaum tak berkekasih tersebut, apalagi bersedih.
Kenapa? Karena kaum jomblo adalah kaum yang kuat. Kuat makan tanpa kekasih. Kuat minum tanpa sang pacar, kuat baca status orang (di sosmed) yang pacarnya banyak, kuat bikin sedih para jomblo lainnya dan kuat baca tulisan saya yang sangat jahat ini. HAHAHAHA….
Baiklah jo, kita bahas nasibmu malam ini.
Menurut hemat dan boros saya, jomblo bukanlah takdir semata. Namun dikarenakan pilihan juga.
“Mas, mana ada manusia yang kepengin jomblo?”
Mungkin itu pertanyaan yang baik. Padahal menyesatkan bagi para penjaja hati di seluruh pelosok nusantara ini.
Ya, jomblo adalah pilihan. Kenapa mereka masih ngejomblo? Ya karena itu adalah pilihan mereka sendiri.
TIDAK SETUJU!
Seterah kalian sih kalau tidak setuju. Itu sah-sah saja dan dijamin oleh undang-undang di kerajaan antah barantah ini.
Lantas, mengapa saya mengatakan kalau jomblo adalah pilihan. Ya karena mereka memang memilih untuk sendiri/ngejomblo. Di bawah ini salah satu alasan saya kenapa saya berani mengatakan hal tersebut. Untuk lebih lengkapnya, yuk kita bahas persolan ini secara tajam, setajam silit, eh…. SILET!
Jika para jomblo tersebut benar-benar ingin mendapatkan kekasih/pasangan, saya pikir harapan tersebut sangat besar. Baiklah, mari kita ilustrasikan hal ini dengan angka.
Seandainya satu hari saja si jomblo nembak satu orang, bukankah dalam satu minggu dia sudah nembak sebanyak 7 orang? Jika sebulan berapa orang yang sudah ditembak? sekitar 30 sampai 31 kan?
Moso dari sekian jumlah manusia yang ditembak (30/31)tersebut tidak ada yang nyantol satupun?
Itu baru satu bulan, kalau satu tahun? 365 cowok/cewek. Ini mah kebangeten kalau tidak ada yang nyantol sama sekali.
“Mas, saya tidak punya teman lain jenis sebanyak itu?”
Ah, kata siapa. Jaman sekarang kan ada media sosial (pesbuk, tweter, dan kawan-kawannya). Saking mudahnya mencari manusia sebanyak itu.
“Tapi kan tidak kenal mas?”
Kalau yang itu jangan dibahas. Nanti saja ngebahasnya. Intinya sekarang adalah nembak dulu sebagai jalan utama menuju proses berikutnya π
Bagaimana mblo? Setuju kan dengan pendapat saya?
Kalau kalian masih pilih-pilih dan mencari kesempurnaan calon pasangan, ya udah, istirahat saja sana di alam sebelah. Mbuehehe…
Justeru ketidaksempurnaan itulah yang menunjukan bahwa pasangan atau calon pasangan kamu itu adalah pasangan yang sesungguhnya sempurna. *keren banget yak kata-katanya?
Bagaimana jo? Sudah siap untuk menembak mulai hari ini? Ingat yah, jangan pilih-pilih!
Keep spirit!!!
Daah…
15 comments found