SENYUMAN MANIS SANG OPERATOR SPBU

Selamat siang kisanak semua. How are you today? Sudah makan onde-onde berapa biji di hari ini? Mbuehehe.

Bagi yang belum makan siang, buruan deh beli di warung sebelah. Siapa tahu disuruh bersihin WC nya sekalian πŸ™‚

Eh, ngomong-ngomong makanan, sebenarnya saya juga belum makan siang, sungguh! Saya hanya sudah makan dua kali. Itu saja nasinya banyak dan minumanya bernama susu. Ini susu asli, bukan susunya siapa-siapa. Tapi susu sapi. 

Sudahlah, kita tinggalkan masalah susu menyusu. Pada hari Jum’at yang lumayan panas ini saya akan berbagi kisah tentang senyuman manis sang operator SPBU.

Wah, semanis apakah senyuman operator SPBU itu? Marilah kita simak kisah selanjutnya. Ingat, ini bukan kisah palsu apalagi reklamasi palsu, bukan! Ini hanyalah kisah nyata yang pernah saya alami beberapa hari kemarin. Buat kekasih saya, cemburu boleh, tapi kasih duit itu sangat lebih boleh. Mbuehehe.

Untuk menjaga kecemburuan dari SPBU lain, maka tempat dimana terjadinya peristiwa saya sembunyikan di nomor hape saya. Mohon maklum dan mohon paklum.

Saya yakin seyakin-yakinnya bahwasanya hampir di setiap saluran pengisian bahan bakar minyak, pastilah ada operator ceweknya. Apa alasannya saya juga kurang begitu tahu. Apakah sebagai daya tarik bagi para konsumen/calon konsumen? Entahlah. 

Sebagai biker yang setiap harinya bolak balik pulang dan berangkat kerja, pastilah SPBU adalah salah satu sahabat setia saya. Setiap tiga atau dua hari sekali saya mengisi bahan bakar sepeda motor saya di SPBU.

Ada empat SPBU langganan saya. Wah,langganan kok banyak? Kayak penjaja cinta di warung remang-remang saja? Biarin! Ini motor kan motor saya. Siapa elu? Mbuehehe.

Di empat SPBU langganan saya itu, semua ada operator ceweknya. Ciri khasnya sama. Rajin senyum dan bertanya ketika hendak maupun sesudah mengisi bahan bakar. Sopan semua. Begitulah kesan saya terhadap para operator di empat SPBU tersebut. Ini juga salah satu alasan saya untuk setia pada empat perempuan itu, eh empat SPBU itu πŸ˜‰

Sebagai lelaki yang sangat jeli dalam mengidentifikasi janda cantik, dari empat SPBU itu hanya ada satu SPBU yang semua operator ceweknya cantik-cantik. ASELI!

Bahkan kekasih hidup saya pernah nyeletuk begini, “Wah, cantik-cantik semua yah bi? Apalagi kalau sedang tersenyum. Cantik banget!”

Yang wanita saja mengakui kecantikan mereka, apalagi lelaki mata keranjang seperti saya. Mbuehehe.

Sungguh, senyuman manis sang operator SPBU itu kadang bikin dag dig dug juga sih. Tapi saya memilih untuk kelihatan biasa saja. Namanya juga lagi bareng kekasih. Kan harus jaga aurat, eh, jaga image πŸ™‚

Nah, berbeda dengan tiga hari yang lalu. Pada waktu itu saya mengisi di pom bensin sendirian. Seperti biasa, sang cewek operator SPBU itu menyunggingkan senyum sembari mengucap salam.

Selamat pagi mas!”

“Pagi juga mbak!” jawab saya sontak.

Lho, kok sendirian mas? Tumben?”

Jleb!!!  

Biasanya dikasih pertanyaan, bensin atau pertamax mas? Malah ditanya seperti itu. Kontan saya jawab, “Iya nih mbak. Lagi sendirian saja!”

Dalam hati sebenarnya saya  ingin berkata seperti ini, “Iya nih mbak lagi sendirian. Temanin raga dan jiwaku dooong!Please!!!!” Wkwkwkwk.

Tapi berhubung saya adalah lelaki ganteng dan bertanggung dan berjawab, maka saya jawab sekenanya seperti tadi itu.

“Pertamax kan mas?”

“Iya mbak. Full tank yah!”

“Oke mas… Dari nol yah?”

Pakai oke segala. Padahal dia tidak pernah mengucapkan kata-kata itu sebelumnya.

Sembari mengisi bahan bakar, si cewek operator yang cantik itu masih saja memberikan senyumannya kepadaku. Arghhh….  Mampus gue!

Entah dari mana kekuatan yang merasuki jiwaku. Secara tiba-tiba saja saya nyeletuk ke cewek itu, “Mbak, senyumnya jangan lama-lama dong!”

“Idih… emangnya kenapa mas?”

Waduh, genit juga itu operator. 

“Soalnya, saya takut mimpiin mbak nya nanti malam!”

Klik! Keluar juga gombalan maut itu. Mbuehehe…

“Bukannya seneng mas kalau nanti malam bertemu saya?”

Arghhh…… Ini perempuan apaan. Bukannya saya yang menggoda, malah justeru dia yang menggoda saya. Dengan enjoy pula. Hadeuh…

Beberapa saat kemudian…

“Upz, penuh mbak!”

“Oh iya…. Maaf mas hampir kepenuhan! Mas nya sih goda-goda saya!”

Hah? ndak salah nich cewek? Tidakkk!!!

Spontan, pengendara sepeda motor yang ada di belakang saya nyeletuk “Udah mas, lamar saja!”

Arghhhh….. Kamfret!

Saya hanya tersenyum. Begitupun si cewek. 

Setelah menutup tanki motor dan membayar pertamax nya, lagi-lagi si cewek memberikan senyumannya sembari mengucapkan terima kasih. Sebaliknya, saya juga mengucapkan terima kasih sembari garuk-garuk kepala, eh, helm. Ya acting gitu. Hehehe.

“Hati-hati ya mas!” Begitu kalimat cewek operator itu ketika saya sudah menstarter sepeda motor saya.

Dasar biker kumat, lagi-lagi pengendara lelaki di belakang ku ngoceh lagi!

“Ceileh… Perhatian amat. Kayaknya cocok nih!”

Gerrrr…. Kontan semua pengendara sepeda motor yang mendengar omongan lelaki itu tertawa ngakak kayak lagi nonton kethoprak humor. Kulihat sang cewek agak sedikit kemerah-merahan pipinya. Mungkin habis tersengat kumbang. Kumbang jalang. Wkwkwkwk.

Lantas dengan penuh kelaparan, saya langsung tancap gas menuju ke tempat kerja. Apalagi jam di tangan saya sudah menunjukkan pukul tujuh kurang dua puluh menit. Harus secepatnya bergerak. πŸ™‚

Begitu sampai di tempat kerja, saya ceritakan kejadian ini kepada salah seorang rekan kerja saya. Lantas apa komentarnya? Beginilah komentar lelaki dekil itu, “Makanya pakai sutera… Biar aman!”

Kamfret!!!! Apa hubungannya dengan mak Erot? 

Begitulah cerita saya tentang senyuman manis sang operator SPBU. 

Nah, mari kita sambungkan kejadian tadi dengan sesuatu yang bernama bisnis. Filosofis sekali kan saya?  πŸ™‚

Bagaimanapun juga, dalam setiap bisnis, yang namanya service atawa pelayanan itu adalah hal yang utama. Keramahan, kecepatan merespons konsumen, dan kemampuan menghadapi beraneka ragam komplain harus dimiliki oleh perusahaan dan setiap orang yang terlibat di dalamnya.

Dalam kasus saya itu, saya pikir pelayanan di SPBU yang pernah saya singgahi pelayanannya sudah cukup baik. Selain mbak-mbak operator yang ramah ramah itu, ketersediaan dan kebersihan fasilitas yang mengiringi seperti toliet dan minimarket juga sudah oke lho πŸ™‚

Terima kasih yah buat semua karyawan yang bekerja di SPBU. (Ucapan ini berlaku untuk yang cewek maupun yang cowok) . Hehehe.

Keep spirit!

Calon milyarder yang sabuknya kelihatan πŸ™‚





10 comments found

  1. Btw saya belum makan onde-onde nih siang ini.. mana dong lihat cewek-cewek di empat SPBU tersebut ? qo gak di munculin fto nya ? apa belum sempat selfie atau hanya sekedar curi-curi fto mas ?

  2. Keren nih daya ingatnya bagus jua, sampai kata okeh pun bisa ketebak baru keluar dari simanis operator πŸ™‚
    Tapi memang bener sih, sebaiknya lamar saja Mas, biar gx di mimpi terus adanya πŸ˜€

  3. Usahain elu datang ke kampung gue nik… selain kampung, pastinya bukan kota nik…
    dari sini elu tinggal jalan kurang lebih 5 kilometeran… disitulah letak si mbak-mbak cantik itu berada…
    tapi rumahnya si mbak itu jauh nik, makanya dia kost… Rumahnya di kahyangan…
    Sekian informasi dari tempat kejadian perkara. Kembali ke rekan Niki.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.