TERIMA KASIH WEDANG JAHE

MAS DARSONO – Selamat siang para penggemar semua. Apa kabar kalian di hari ini? Semoga senantiasa diberikan kesuksesan, kesadaran, kewarasan, kebahagiaan, dan kesehatan. Untuk poin terakhir (kesehatan), alhamdulillah saya sudah mulai mendapatkan. Kebetulan flu sama batuk masih setia menemani saya. Walaupun begitu, kesetiaan mereka sudah mulai berubah kok. Mendekati angka nol alias pada mau kabur tuh si flu dan batuknya πŸ™‚
Seperti yang sudah saya ceritakan pada episode yang lalu, flu dan batuk mulai melanda pada tanggal muda ini. Alhasil, pada hari Rabu kemarin saya terpaksa tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Mestinya sih kerja πŸ™‚
TERIMA KASIH WEDANG JAHE
Kemarin, pagi-pagi sekali berdasarkan surat keputusan dari keluarga kecil saya dengan nomor yang tak jelas, akhirnya memutuskan bahwa saya harus pergi berobat dan tidak masuk kerja. Flu yang menyerang ternyata sudah membawa bala bantuan entah dari negara mana saja. 
Diceritakan, akhirnya selain saya, ada dua anggota keluarga saya yang terkena imbasnya. Flu bukanlah penyakit keturunan, tapi penyakit menular. Dia tidak hanya datang karena ada niat, tapi juga karena kesempakan, eh… kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!
Lalu bagaimana dengan batuknya? Ini dia yang hendak saya fokuskan pada cerita ngalor ngidul saya kali ini. 
Ternyata si batuk tak kalah hebatnya. Selain menular kepada keluarga saya, batuk yang saya derita agak mulai menggemaskan dan membahayakan. Oh, sungguh tersiksa seperti cowok yang baru ditinggal oleh dompetnya yang berisi kepingan VCD gituan. Mengenaskan!
Disaat penyakit batuk itu mulai menyerang dengan brutalnya, saya teringat akan sesuatu. Ya sesuatu. Sesuatu itu adalah obat tradisonal nusantara warisan leluhur, wedang jahe!
Akhirnya sayapun bersusah lagi payah untuk pergi ke angkringan pada malam harinya buat sekedar membeli wedang jahe. Biasanya sih beli jahe susu. Tapi karena keadaan negara sedang darurat, maka saya memutuskan untuk hanya sekedar membeli wedang jahe. Wkwkwkwk.

Salah satu khasiat jahe menurut referensi yang saya baca adalah sebagai obat batuk. Bukannya saya tidak percaya dengan obat-obatan modern, bukan! Tapi menurut saya, alangkah baiknya jika usaha dari seorang yang sedang sakit untuk sembuh adalah dengan berbagai cara. Yang penting jangan asal minum obat atau ramuan tradisional. Tapi harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai jenis obat atau ramuan apa yang sesuai untuk penyembuhan penyakitnya.
Lanjut pada cerita wedang jahe. Karena saya barusan minum obat dari dokter, maka berdasarkan pengalaman saya selama ini, ketika kita hendak meminum obat tradisional dan modern secara bersamaan caranya adalah minum obat modern terlebih dahulu. Setelah satu sampai dua jam, baru mengkonsumsi ramuan atau obat tradisional tersebut. Kalau saya biasanya tak kasih jarak dua jam-an. Setelah dua jam mengkonsumsi obat-obatan modern, baru saya minum ramuan obat tradisionalnya.
Demikian juga malam tadi, setelah saya minum obat modern, baru dua jam setelahnya saya minum wedang jahe yang saya beli di angkringan tepi jalan jembatan Kaliori-Banyumas πŸ™‚
Bagaimana hasilnya wahai mas Darsono? Lumayan segar wahai penggemar πŸ™‚
Ada sedikit perubahan pada penyakit batuk saya. Biasanya batuknya sering, tapi malam tadi sudah berkurang. 
Saya kurang tahu persis apakah itu adalah hasil reaksi dari obat modernnya atau wedang jahenya. Tapi sekali lagi, berdasarkan pengalaman saya, wedang jahe memang mumpuni untuk mengobati penyakit batuk. 
Jadi jika kalian terkena penyakit batuk, jangan sungkan untuk meminum ramuan tradisional khas nusantara.
Oh ya, selain jahe, ada juga jeruk nipis. Bagaimana cara membuat obat batuk dari jeruk nipis? Silahkan browsing saja di internet. Banyak kok yang posting mengenai cara membuat obat batuk dari jeruk nipis tersebut. 
Kalau saya sederhana sekali. Biasanya saya ambil satu buah jeruk nipis lalu saya peras. Air perasan tersebut saya campur dengan kecap secukupnya. Terus, langsung dech diminum.
Tapi karena stok jeruk nipis lagi kosong di rumah kami dan kebetulan juga ingatnya adalah wedang jahe, maka semalam saya putuskan untuk meminum wedang jahe sebagai pendamping obat modern nya.
Apakah ada komplikasi untuk flunya mas Darsono? Alhamdulillah tidak πŸ™‚
Dan hari ini saya sudah mulai masuk kerja walaupun masih sedikit batuk dan mingar-mingur alias flu nya masih sedikit melanda.
Semoga segera sembuh. Kenapa mas? Karena saya sudah bosen buat minum ini ingus setiap saat. Asin! Hahaha.
Terima kasih wedang jahe πŸ™‚
Keren banget yak?  (air mancurnya maksudnya…. )
Hehehehe…..

10 comments found

  1. Saya kalau sakit didiemin aja sampe sembuh sendrii.
    tapi kalo sakitnya sedikit parah ya kedokter.
    tapi buat cek-cek aja sih takutnya kenapa-napa,
    tahukah anda, saya ga pernah minum ramuan dari dokter ..

  2. Saya kalau lagi flu gitu juga suka minum ramuan tradisional, ngikutin nasehat nenek xD
    Pernah juga minum wedang jahe saat demam dan besoknya Alhamdulillah langsung mendingan. Di daerah saya namanya bukan wedang jahe sih tapi Air guraka. Hueheueu

  3. Sama broh… aku jg biasanya seperti itu..
    hanya saja, karena keadaan negara lg darurat, maka saya harus bersegera ke ahlinya… xixiixixix…

    sip… aku juga paling minum cuman sehari atau satu setengah hari saja obatnya, tidak full… selebihnya beralih ke ramuan tradisional πŸ™‚

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.