RINDU DENDAM

Aku selalu saja merinduimu
dalam hitam jagad-ku
dalam kelam asbabku
dalam lebam smarandana-ku

Kemana saja kau selama ini?
Selama putik benciku masih menari
aku masih saja menanyakan kepergianmu
Padahal melati masih membenci siksa diri

Kemana saja kau selama ini?
Apakah selingkuh-selingkuh kata itu masih bersemayam dalam ragamu?
Apakah percikan-percikan darah itu masih membekas di dahimu?

Ah…. Kemana saja kau selama ini?

11 pemikiran pada “RINDU DENDAM”

  1. dalem banget puisinya mas.
    rindunya menggebu gebu yaa..
    wah, smoga rindu yg tersampaikan.
    wanita yg pergi ayo cri kembali mas.. 🙂
    smoga tulisan rindu ini menmukan segera wanita yg pergi yaa..hehe^^

    Balas

Tinggalkan komentar