HIDUP APA ADANYA SAJA

Assalaamu ‘alaikum prends…

Pagi, pagi, paagiiii…

Apa kabarnya nih sampeyan semua? baik bukan? Bukaaan!

Sembari menahan tangan yang masih boyeh ini karena tadi kesemutan, saya tulis postingan ini dengan sedikit makian. KENAPA WIFI nya masih mati? Kamfret!!!

Tapi karena judul pastingan ini adalah HIDUP APA ADANYA SAJA, maka gue (biar keren) menggunakan kuota internet yang seadanya. Mudah-mudahan saja ada donatur pulsa yang lewat terus kasih anak gadisnya ke gue… #huek!

Tanpa banyak cingcong, judul ini sebenarnya terinspirasi oleh blognya mas Saptuari Sugiharto. Itu lho, pengusaha sekaligus penulis buku-buku best seller yang sungguh menyentuh hati. Bagi yang belum tahu buku-bukunya, dibawah ini gue sertakan penampakan buku-buku Beliau yang menyentuh kalbu. Aw aw aw…

Ada yang unik dari cover-cover buku tersebut. Ada yang tahu? Kalau cover dari ketiga buku tersebut disatukan, kayaknya akan menghasilkan sesuatu πŸ˜‰

Kembali ke judul….

Sebagai manusia, apalagi di zaman yang serba iklan ini, sungguh yang namanya godaan yang berujud apa saja yang bersifat konsumtif benar-benar mengganggu sistem peredaran kemanusiaan kit. Wkwkwkwk….

Ya bagaimana tidak terganggu, sebagai manusia yang notabene merupakan hamba Tuhan, terkadang karena menginginkan benda-benda yang diiklanin itu kita justru menjauh bahkan tak jarang banyak yang lupa dengan Tuhan. Hayo ngaku…

Pengin beli A kita mau lakukan apa saja. Pengin beli B, kita pun rela harus pontang panting banting tulang bahkan maaf, banting ituan… ehem… demi mendapatkan apa yang kita inginkan… Tolong dicatat, apa yang kita inginkan…. Bukan apa yang kita butuhkan.

Saya sendiri tak jarang kena penyakit seperti itu. Paling gampang itu adalah godaan iklan yang berujud smartphone dan sepeda motor… Hehehehe…

Bukan smartphone atau motornya yang kadang bikin saya keselek, tapi foto SPG nya… Mbahahahhaaa….

Beberapa saat yang lalu saya berbincang dengan guru saya yang baru saja mengikuti pelatihan di salah satu pondok pesantren ternama di Purwokerto. Pelatihan yang diselengarakan oleh omas Islam Nahdlatul Ulama di Banyumas tersebut dihadiri oleh pengurus besar nya dari Jakarta.

Nah, dalam acara tersebut, salah satu yang menjadi pembahasan adalah masalah umat dan kebangsaan.

Salah satu masalah umat yang saat ini menjadi musuh besar kita bersama adalah sikap hidup konsumtif yang pada akhirnya akan berujung pada hedonisme.

Itu adalah salah satu tantangan besar pada umat kita saat ini.

Bagaimana tidak menjadi tantangan, kalau kita mau jujur, berapa sih waktu yang kita gunakan untuk mengkaji keilmuan diri, mengaji misalnya. Coba sampeyan jawab, berapa jam coba?

Tapi kalau yang namanya IKLAN, hampir setiap menit dia nongol di televisi, radio, internet dan media massa lainnya.

Sungguh tak seimbang kan?

Setiap saar kita dijejali dengan penawaran berbagai barang (baca=dibujuk untuk konsumtif), namun disisi lain, kita hanya meluangkan sedikit waktu untuk meningkatkan kualitas diri kita, terutama kualitas yang berhubungan dengan hubungan kita terhadap Tuhan Sang Pencipa Alam. Sungguh peperangan yang maha dahsyat.

Tidaklah salah kalau Baginda Rasulullah Muhammad SAWA bersabda kalau Jihad yang paling besar adalah jihad melawan hawa nafsu.

Kalau diteruskan kayaknya bakalan panjang nih postingan. Nah, berhubung saya bukan ustadz apalagi kyai, saya pikir salah satu solusi yang bisa kita praktekan adalah HIDUP APA ADANYA SAJA.

Tidak mengada-ada!

Bukan  berarti kita pasrah dan diam saja…Bukan!

Raihlah apa yg menjadi kebutuhan dan keinginan, namun tidak berlebihan. Tidak berlebihan yang bagaimana mas? Saya pikir masing-masing dari diri kita harus paham potensi dan kemampuan kita masing-masing.

Itulah sebabnya kenapa belajar dan belajar tidak boleh terhenti dalam diri kita.

Belajar tentang kekauatan diri, belajar tentang kepantasan diri, belajat tentang hakikat kita sebagai pemimpin di muka bumi (kholifatul fil ardh) sekaligus menjadi hamba (makhluk) dari Sang Maha Kuasa (Kholiq).

Sekian, semoga bermanfaat.

Wassalaam πŸ™‚

12 comments found

  1. Mengaji mah diberi waktu 1 jam juga serasa lama, beda banget sama main game mas πŸ˜€

    ya juga, klau 4 buku spertinya bisa jadi 1 gmbar full ya Mas
    oh ya gmna nih kabarnya, lama juga gx singgah di blog ini ? πŸ™‚

  2. hahaa… biasanya ngantuk wen kalau ngaji…

    yupz, satu gambar full… lg koleksi buku2 Beliau nih πŸ™‚

    Kabar baik mas brow… iya, jarang posting juga saya πŸ™‚
    hahaa…

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.