SLUMAN SLUMUN SLAMET…. SABLENG

Bismillahirrohmaanirrohim
Assalaamu ‘alaikum sob sob semua…. (sob sob = sobat-sobat)

Hayo, pada belum tidur kan? Sini mendekat ke saya… Bahu saya masih longgar kok buat sandaran tubuh dan jiwamu yang kosong itu. #huekkk

Okey sob, kali ini kita akan sama-sama belajar tentang salah satu filosofi orang jawa yang bukan tanpa kebetulan filosofi tersebut saya jadikan slogan di blog saya yang sederhana ini.

Apa itu filosofi yang dimaksud? Ya, filosofi jawa tersebut adalah “Slaman, slumun, slamet.”

Sedangkan “Sableng” yang juga saya tulis di akhir slogan/motto blog saya adalah tambahan tersendiri dari saya.

Masih ingat dengan salah satu tokoh ini kan? PENDEKAR 212. Ya, WIRO SABLENG!

Tapi jujur, sableng yang saya maksudkan disini bukan karena saya terinsprasi oleh novel karya TITO BASTIAN tersebut, bukan!

Saya kasih imbuhan sableng, karena saya memang sableng saja. Hahaha…

Aaaaasu-dahlah, jangan terlalu banyak dibahas terlebih dahulu. Toh masih banyak celana dalamku dalam buku harianku.
*kampret… ngomong apa aku ini

SLUMAN, SLUMUN, SLAMET

Penduduk yang berbahagia….
Secara keseluruhan, makna dari sluman, slumun, slamet ini adalah : Semoga kita senantiasa diberikan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Namun sesungguhnya. sluman slumun slamet bagi orang jawa sangatlah mempunyai makna yang spiritual dan transedental. *basamu dhuwur temen cah? HAHAHA

Sluman bagi orang jawa mengarah pada nama nabi, yaitu nabi Sulaiman. Karena orang jawa makannya mendhoan dan rames, maka kata Sulaiman terucap sluman. Ini serius! Pelafazan kita yang beda dengan orang Arab sana, menjadikan kata-kata yang diucapkan pun beda. Namun yang dimaksud ya sama. Contohnya ya kata sluman tersebut.

Nabi Sulaiman adalah nabi yang diberikan banyak kelebihan oleh Gusti Allah. Ia dinobatkan menjadi Raja yang paling kaya sepanjang zaman. Disamping itu, nabi Sulaiman juga diberikan kelebihan berupa bisa berkomunikasi dengan segala macam hewan dan juga jin.

Namun, walaupun Beliau diberikan banyak kelebihan oleh Gusti Pengeran, Beliau lantas tidak menjadi sombong. Beliau tetap dalam keshalihan dan kepatuhan terhadap Tuhan-nya serta berbaik hati kepada siapa saja di negerinya, termasuk semut sekalipun.

Orang jawa/leluhur kita menginginkan agar anak keturunan mereka menjadi seperti nabi Sulaiman. Mereka menginginkan agar generasi jawa selanjutnya menjadi generasi yang berakhlak mulia sebagaimana nabi Sulaiman.

Kata Slumun yang dipakai oleh leluhur kita ini berasal dari kalimat “salamun ‘ala mursalin”, biasa dibacakan ketika akan mengakhiri do’a. Kalimat tersebut merupakan kalimat do’a untuk keselamatan seluruh para nabi dan rasul.

Kata salamun ini juga terdapat dalam Al Quran surat Yaasin ayat 58, yang artinya kurang lebih seperti ini, ” Mereka mendapat ucapan (salam) sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.”

Kata slumun yang menjadi falsafah ini dimaknai sebagai kata salamun yang berarti keselamatan.

Sementara kata slamet, dipahami sebagai suatu keadaan yang sehat dan lepas dari segala mara bahaya. Dan perlu diketahui bahwasanya kata slamet ini sesungguhnya ada dalam 99 nama Allah yang baik/ASMAUL HUSNA, yaitu “As Salaam.” Dengan slamet inilah, Allah akan menghindarkan kita dari berbagai mara bahaya termasuk musibah dan penyakit.

MEMAKNAI FALSAFAH SLUMAN SLUMUN SLAMET

Orang jawa yang njawani akan senantiasa berpegang teguh pada falsafah ini, sluman slumun slamet. Tafsir falsafah sluman slumun slamet yang bermakna bahwa semoga kita senantiasa diberikan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, tentu sajalah keselamatan yang dimaksud adalah keselamatan yang hakiki, yaitu keselamatan dunia dan akhirat.

Salah satu prinsip orang jawa adalah sing penting slamet, yang penting selamat. Dan dengan falsafah sluman slumun slamet inilah, orang jawa yang njawani akan senantiasa berdoa agar dia dan masyarakat sekitarnya (non jawa) akan diberikan keselamatan dunia dan keselamatan akhirat.

Keselamatan dunia dan akhirat diantaranya adalah menjadikan segala sesuatu yang dimiliki/dikuasai baik berupa kekuasaan (politik), harta kekayaan (ekonomi), budaya beserta perangkat sosial lainnya menjadi sesuatu yang menyelamatkan, bukan menghancurkan.
Bukan menjadi penguasa yang kotor, korup,serakah.
Bukan menjadi pengusaha yang menghalalkan segala cara, kotor, dan cara-cara keji untuk meraih kekayaan lagi.

Dengan falsafah sluman slumun slamet maka seyogyanya segala anugerah kekuasaan yang telah dikaruniakan oleh Tuhan kepada kita, menjadikan keselamatan buat kita dan seluruh masyakat Indonesia. keselamatan dunia dan keselamatan akhirat.

Orang jawa yang njawani, ataupun siapa saja yang berpegang teguh pada falsafah sluman slumun slamet maka ia akan mendapatkan keselamatan, bahkan tidak ada yang mengusik, menggangu dan mencoba membuat celaka. “Dhemit ora ndulit, setan ora doyan”, Makhluk halus tidak mau mengganggu, dan setan tidak mau menyesatkan. Wuihhh keren kan?

SABLENG

Setelah kita berdiskusi perihal sluman slumun slamet, and now… kita diskusikan motto blog saya selanjutnya, yaitu Sableng alias gendeng alias gelo alias gemblung alias gila alias edan.

Jaman edan, sing ora edan ora bakal keduman. Begitu kata orang yang jelas edan-nya tentunya.

Masa kita harus gila untuk mendapatan sesuatu di jaman yang katanya gila ini. NO WAY!

Karena itulah, motto sableng ini saya pakai. Kita harus menjadi orang yang sableng alias gila dalam “melawan” tirani kegilaan di dunia ini.

Lihatlah bagaimana orang-orang sudah mulai gila, melakukan apa saja demi memperoleh apa yang diinginkannya. Tidak peduli norma,yunita, elsa dan tiara….  apalagi si Cici… Eh!

Pokoknya yang penting gue dapat. Jalan haram saja susah, apalagi yang halal? Begitu kira-kira motto gila di jaman serba gila ini.

Diperlukan manusia-manusia gila untuk menjadi superhero guna melawan orang-orang dengan tindakan gilanya yang keliru.

Setidaknya, kita sudah menjadi Superman maupun Batman dalam diri kita sendiri. Syukur terjun ke masyarakat.

Namun pertanyaannya, sudahkah kalian punya rasa malu (menggunakan celana dalam/cawet di bagian luar)? Kalau belum ya jangan jadi super hero. Cukup jadi makelar KIMCIL saja!
Hahahaha…..

Sekian, jangan lupa untuk bahagia 🙂
Wassalaamu ‘alaikum and… cussss!

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.