SAWANG SINAWANG

Bismillah…

Assalaamu ‘alaikum saudara-saudara sebangsa tanah dan sebangsa air…
Selamat berjumpa kembali dengan saya mas Darsono, blogger keren dan baik hati yang merupakan anggota LGBT (Lelaki Ganteng Bininya Tiga) #huekk

Entah kenapa setiap saya ketemu dengan teman-teman lama, baik itu teman TK, SD, SMP, SMA, kuliah maupun teman yang kenal entah dimana (ya namanya juga kenal lama) hampir dari setiap mereka berkata sama saya seperti ini, “Wah, sampeyan sudah jadi orang sukses yah bro?”. Spontan saya mengucapkan kalimat amiin… Kadang mengucap alhamdulillah… Kadang juga bilang seperti ini : SUKSES NDHASMU!! GEJUG-GEJUG SISAN NGENEH RAIMU !!!*mbuehehe

Jujur saja, ketika saya bertemu dengan mereka justeru saya malu sama mereka. Lha wong saya belum sukses kok bro!

Sebaliknya saya merasa kalau mereka lebih sukses dari saya. Mulai dari karir yang cemerlang, pundi-pundi harta yang berserakan, serta selingkuhan-selingkuhan yang bertebaran… *wekekekek

Mungkin kalian pernah ngalamin hal yang serupa dengan saya. Merasa bahwa teman kita lebih sukses, namun justeru mereka merasa kalau kitalah yang lebih sukses. Sawang sinawang. Begitu kata orang Banyumas untuk mengistilahkan kejadian tersebut.
Ketika kita melihat orang lain lebih sukses, bahagia, pintar, beruntung atau apapun itu, namun orang lain tersebut justru merasa kalau kita lah yang lebih sukses, bahagia, pintar, beruntung atau apapun itu. Saling berkebalikan. Sedangkan kacamata yang dipakai adalah hanya dari penglihatan saja, belum tahu kebenaran yang sesungguhnya. Menurut mereka mungkin kita kaya, padahal kita banyak hutangnya dan lagi pusing untuk melunasi hutang-hutang kita. Menurut kita, teman kita sedang sukses, padahal sesungguhnya dia sedang butuh bantuan dan sedang berada dalam keterpurukan.

SISI POSITIF 
Jadi sawang sinawang alias “saling menilai hanya dari bentuk yang terlihat saja” memang ada sisi positif-nya, disamping ada negatifnya. *Pokoke ambil yang positif-positif saja lah yaw πŸ™‚
Ketika kita merasa bahwa teman atau sahabat kita lebih sukses, maka hal tersebut akan memicu kita untuk lebih bekerja keras lagi agar kita menjadi sukses seperti teman kita itu. *jangan lihat kondisi yang sebenarnya, kan kita ndak tahu to?

Nah, bagi sampeyan-sampeyan yang merasa belum sukses, mari bung rebut kembali… eh!
Kalau bicara masalah sawang sinawang ini, saya teringat akan pepatah lama yang biasa diucapkan oleh oom Thukul Arwana, “DONT JUDGE A BOOK FROM THE COVER” Jangan menjustifikasi buku dari covernya, lihatlah pengarangnya, cantik apa jelek… Weekekekkek…

Penduduk yang diridloi sanak sedulur… Demikian motivasi dari saya. Selaku coach motivation saya mohon maaf dan mohon uang yang sebesar-besarnya. Ingat, KABEH BISA UBAH, NEK GELEM OBAH (semua bisa berubah kalau kita mau bergerak). Marilah kita bergerak, serentak, menerkam, menerjang terjang… Tak gentar… Tak gentar… Majulah… Majulah…. KO!
Wassalam

8 comments found

  1. haha
    kalau baca postingan mas darsono bawaan pasti ketawa mulu. apalagi itu yg kata-kata "selingkuhan-selingkuhan bertebaran" haha

    Tapi ada benarnya kata teman-teman mas bahwa mas darsono sudah sukses. mas darsono sudah sukses bikin pembaca kayak orang gila karena ketawa sendiri saat baca tulisan mas πŸ˜€

  2. Yang terakhir itu seperti puisi Diponegoro : Maju, serbu, serang, terjang!! hehe

    Kuncinya bersyukur ya mas. Kalau orang memandang kita lebih baik, syukurnya ditambah, Alhamdulillah πŸ™‚

  3. Ssttt…. jangan keras-keras bang! Sekarang emang lagi musim selingkuhan… nanti tak bikin cerpennya dg tokoh2 yg saya samarkan pake sarung ninja πŸ™‚ tunggu ya bang cerita selanjutnya perihal itu…. xixixiixi

    Hahahhaaa………. gila lu ndro!

  4. Nah itu dia… kesimpulan yang mak jozz pisan…
    Itu sebenarnya inti dari postingan ini bu… bersyukur…
    πŸ™‚

    Plok plok plok…. ketebak juga nih akhirnya πŸ™‚

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.