Setiap Bertemu Orang Itu
Met malem gaes…
Udahlah, tanpa babibu dan kambingbu, apalagi wedhus-bu, saya mulai cerita ini dengan begitu antusias, berkelas, dan berimbas.
Untuk menyamarkan pelaku yang sebenarnya, maka saya diganti menjadi gue… Kalian diganti dengan elo pade, kamu diganti dengan elu.
Bagaimana, setuju? Sedelapan? Sekarepmu lah…
Sebelum saya melanjutkan cerita ini, kisah, pelaku, maupun tempat dan kejadian hanyalah khayalan belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan peristiwa, berarti itu benar apa adanya. Terima kasih.
(Untuk menyamarkan pelaku yang sebenarnya, maka saya diganti menjadi gue… Kalian diganti dengan elo pade, kamu diganti dengan elu.)
Setiap bertemu dengan orang itu, gue benar-benar ingin meremas-remas dan mengaduk aduk isi dompetnya. Bagaimana tidak, setiap pagi ketika gue bertemu dengan dia, maka ucapan seperti inilah yang keluar dari bibirnya yang merekah seperti orang lagi buang aer besar.
“Selamat pagi oom Darsono yang ganteng…..”
Huft!
Bagaimana tidak kepengin ngambil dompet tuh anak, coba baca sekali lagi sapaan dia ke gue… Aarghhh… Kemfret pisan!
Dia bilang oom ke gue… Padahal gue udah oom oom….
Kalimat kedua yang bikin gue pengen ngantem bibirnya dengan bibir gue…halah…
Ganteng?
Kata apa pula itu?
Bagi gue, kalau ada yang bilang gue ganteng, ada dua hal yang patut disimpulkan.
1. Butuh kacamata minus
2. Pengen dapet ilmu pelet dari gue
Wkwkwkwkwk…
Jujur sih, muka gue gak jelek-jelek amat. Tapi kalau ganteng? Bah! Itu adalah salah satu fitnah dalam hidup gue… Ganteng?
Lo pade bisa lihat dech wajah gue kayak apa… Noh liat!
Enggak banget kang….
Eh, salah upload… Ini dia!
16 comments found