RESIGN, SIAPA TAKUT?

Salah satu keputusan yg menurut beberapa teman saya mengagetkan adalah saya tidak lagi bekerja di sekolah.

Yupz.
Lebih dari 14 tahun saya bekerja sebagai tenaga wiyata bhakti di salah satu SMP Negeri di Banyumas, untuk kemudian memutuskan “gantung sepatu” dan lebih memilih menjadi pengangguran 😊

Suka dan duka adalah hal yg wajar.

Sukanya sih, banyak mengenal karakter, khususnya anak anak ABG yg lagi unyu unyunya 😊

Selain itu, banyak berkenalan dg beberapa tokoh pendidikan yg menurut saya memang “pas” dikatakan sebagai tokoh.

Bukan sematan atau idiom semata.

Selain itu, saya juga bisa sedikit memahami ttg beberapa alur birokrasi, khususnya pendidikan.

Dukanya adalah dg gaji yg terbilang kecil, kita harus bekerja cerdas bahkan juga keras untuk mendapatkan penghasilan lain.

Saya bukan guru.

Saya hanyalah staf tata usaha yg diberi tugas sebagai operator DAPODIK.

Pada awalnya, selain menjadi staf, saya juga bekerja sebagai penjaga siang.

Jam 7 pagi sampai jam 14.00 siang saya berada di kantor.

Jam 14.00 – 17.00 saya bekerja sebagai penjaga siang.

Setelahnya saya ngajar ngaji di TPA hingga Isya…

Waktu itu gaji saya hanya 125 ribu (thn 2005).
Saya nikmati…

Ya bujangan gitu lho πŸ˜ŠπŸ˜€

Nasib berubah ketika muncul dana BOS.

Gaji saya naik jadi 400 ribu rupiah… Alhamdulillah.

Itu pun ada yg tidak terima.. (saya tahu dari bbrp teman dekat) 😊

Tapi ya gak papa lah…
Tak bikin sante ae 😊😊😊

Hidup ya kayak gitu…
Pro dan kontra…

Setelah menikah, gaji sudah 500 ribuan.(2010).

Fase berikutnya adalah fase dimana saya sudah berstatus sebagai suami orang.

Sebagai suami, maka ini adalah tantangan sekaligus ladang berjihad.

Tugas sebagai OPS yg mulai ada deadline adalah slh satu tantangan tersendiri bagi saya.

Bukwn hanya siang, malampun saya harus bekerja.

Apalagi ketika itu aplikasi Dapodik tidaklah spt saat ini.

Masih banyak “manual systemnya”.

Bahkan sekedar sinkron saja bisa satu jam lebih πŸ˜‚πŸ˜‚

Dan sekali lagi, dg gaji yg minim itu, saya harus lebih berkreasi…πŸ˜€πŸ˜Š
Karena suami adalah kepala rumah tangga.
Dan kelak di akhirat, ia akan dimintai pertanggung jawaban..

Kayak kyai yak gue??

Alhamdulillah saya bisa berkenalan dg dunia internet….

Kurang lbh setahun sebelum menikah, saya mulai paham dengan dunia “duit online”

Mulai dari CPC, CPM, trading, terakhir publisher GA dan SEO.

Jadilah laptop dan internet sebagai isteri saya yg kedua πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Begitu setiap harinya…

Pulang dari sekolah, lembur Dapodik trus nyari duit dari internet…

Jangan tanya saya tidur berapa jam…
Bahkan sering saya tdk tidur.

Makan pun tidak teratur…

Kebiasaan “jelek” tersebut akhirnya ditebus dengan OPERASI USUS BUNTU.

Ya… Saya ingat betul…

Waktu itu saya hny tidur 2 jam.
Siangnya tidak makan karena kebetulan bulan itu adalah thn ajaran baru.

Banyak yg harus saya selesaikan.

Ndilalahnya, pas sore saya makan mie godog dicampur saus.

Singkat cerita, usus buntu saya kena.

Karena usus saya pecah, maka operasi pun langsung dilaksanakan pd keesokan harinya…

Kayak caesar operasinya…
Ya itu, pecah usus saya.

Setelah sebulan beristirahat, saya kembali beraktivitas…

Yah namanya juga kerjaan, kembali saya harus bekerja sampai pagi….

Apalagi menginjak anak pertama saya mau lahir, saya rajin bgt cari uang khususnya diinternet dan semangat lemburan tentunya.

Bahkan ketika anak pertama saya lahir, formulir dapodik beserta laptop saya bawa ke rumah sakit tempat persalinan anak saya tersebut πŸ˜‚

Begitu seterusnya kehidupan saya..

Hingga pada suatu saat, si AL, anak pertama saya tidak mau diantar ke sekolahnya.

Padahal, itulah hari pertama dia bersekolah di PAUD.

Sebagai ayah, tentunya saya sangat sedih dengan sikap anak pertama saya yg tdk mau saya antarkan ke sekolah.

Padahal ketika itu saya sengaja hendak berangkat jam 9 pagi demi mengantar si Al.

Sebelum dia berangkat, ia bilang kalau saya bukan ayah dia.

“Al anake mama Tuti (mbakyu Ipar saya yg tiap hari merawat si Al)… Bukan anak abi!
Abi kerja terus…”

Saya pun terkesiap mendengar kalimat itu.

Apalagi, setelah kejadian itu, hampir tiap hari saya pulang sore.

Dan hampir setiap mau bermain dengan si Al, dia selalu menolak.

Sampai suatu ketika saya merenung…

Dan apa yg terjadi selama ini memang murni kesalahan saya.

Saya memang ngejar duit untuk bisa membahagiakan anak isteri dan anggota keluarga saya yg masih mjd tanggungan saya.

Terlebih di thn 2012, dua tahun sebelum Al lahir, ayah saya wafat…

Sebagai anak pertama, jadilah saya sbg kepala rumah tangga yg kedua setelah mjd kepala rumah tangga di rumah sendiri.

Memang ini beban…

Dan saya terima itu…

Ketika anak kedua saya mau lahir, saya mulai merenung agar kesalahan saya terhadap Al tdk terulang kembali…

4 tahun yg tidak mungkin kembali.
4 tahun dimana saya hampir tidak pernah bercengkrama dengan si Al dengan penuh kehangatan….
4 tahun dimana saya tidak pernah mengajari si Al berjalan, bahkan naik sepeda.

4 tahun yg … Ah… Sudahlah…πŸ˜€

Sekarang saya sudah nganggur.

Zannuba El Kania, anak kedua saya lahir dengan cerianya…πŸ˜€

Masih terngiang ketika pertama kali bertemu dg Zannuba yg baru saja lahir, ia memandangku dg matanya yg cantik 😍

Tenang El (sapaan utk Zannuba kecilku),,,
Kebodohan abimu takan terulang lagi….
Abi akan menemanimu bermain dan bercanda… Akan mengajak serta kakakmu, Al Kindi, untuk bercengkrama mesra…

Karena abi kalian, sekarang sudah jadi “pengangguran” 😊
Pokoke.. Setia setiap saat….

Kecuali tgl 4-5 September besok…
Abi akan mengisi workshop dengan penuh cinta…

Sebagaimana abi mencintai kalian berdua…Al dan El …

Teruntuk Al, maafkan abi ya…

Hari ini abi rela berpanas panasan denganmu…

Menemanimu berlatih manasik haji…

Dan esok hari, kita berempat haji bersama…
Amiin…

Bagi yg mau ikut workshop SEO, FB ADS, Marketplace, silahkan daftarkan diri Anda segera melalui e-mail yang ada di kontak blog ini.

Alhamdulillah hari ini sudah fix ttg biaya investasinya.

Salam nganggur premium!!!

6 comments found

  1. Halo mas Darsono, saya juga udah resgin nih dari pekerjaan lama di periklanan di Jakarta samaan kita ini hahaha. Ya sudah selamat tempur jadi entrepreneur dan jadi blogger. Salam kenal ya mas

  2. Luar biasa ya pengorbanan mas. Demi anak rela meinggalkan pekerjaan yang sudah jadi rutinitas. Saya pun gitu cita-citanya. Punya kerjaan yang longgar, jadi bisa sering di rumah dan dekat sama anak. Sekarang mah kerja keras dulu. Mumpung masih single.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.